Selasa, 06 Januari 2009

gempa manokwari,papua


Gempa besar di Manokwari, Minggu (4/1) dikelompokkan para ahli sebagai gempa duplet (doublet). Sebab, di satu tempat dan waktu yang hampir bersamaan terjadi dua gempa besar. Fenomena gempa macam ini pernah terjadi tiga kali di Indonesia setidaknya dalam kurun waktu empat tahun terakhir.

Danny Hilman, pakar gempa dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Senin (5/1) mengatakan, pada kasus gempa duplet, gempa utama itu bisa dua kali terjadi. Kekuatannya 7,2 dan 7,6 skala ritcher pada kasus gempa di Manokwari. Selisihnya hanya sekitar dua jam.

Ia mengatakan, model gempa semacam ini setidaknya penah terjadi di Sumatera Barat pada Maret 2007, Bengkulu di September 2007, dan gempa yang lokasinya hampir sama di Papua, 2004 lalu..Gempa macam ini memiliki efek merusak yang tinggi. Sebab, selain gempa inti terjadi lebih dua kali, pusatnya di wilayah dangkal. Sehingga, getaran yang dirasakan pun lebih kuat.

Data dari United States Geological Survey (USGS) menunjukkan, pusat gempa besar yang di Manokwari ini juga berada di zona yang sama, terpisah 400 kilometer, dengan gempa tsunami berkekuatan 8,4 SR yang menewaskan 108 orang di tahun 1996. Bedanya, gempa Manokwari tidak terjadi di lepas pantai. Gempa Manokwari dipicu oleh pergerakan patahan Sorong. Lokasi patahan juga berada dalam batas pergerakan lempeng Pasifik dan Australia. Lempeng Pasifik ini terus aktif menekan lempeng Australia ke arah selatan dengan laju 112 milimeter per tahun.

Tidak ada komentar: